Silaturahmi Mendekatkan Hati

ImageKabarnya ketika semut bertemu sesama dengan temannya mereka bersalaman dan saling bertegur sapa… 

Seorang tokoh pemuda di salah satu desa di Kalimantan mengajak ngobrol dalam suatu sore hari yang cerah sempurna. Ia dengan semangat bercerita bahwa dulu pernah ke suatu daerah di Jawa Barat dan bertamu di sebuah rumah. Disela-sela obrolan yang menyenangkan dengan yang punya rumah, Ia disuguhi minuman teh yang disuguhkan dalam gelas bening sehingga nampak warna teh yang cokelat keemasan. Ah! Sungguh mengundang selera, terlebih keharuman teh hangat tersebut memenuhi setiap sudut ruangan tamu rumah.

Setelah dipersilahkan meminumnya, Ia kemudian mengambil gelas teh tersebut dan langsung menghirup aroma khas dan memenuhi indra penciumannya, dengan tidak sabar lalu Ia mulai menyeruput teh. Tapi seketika Ia sedikit terkejut mengingat rasa hidangan teh berbeda ketika tahu bahwa teh tersebut berasa aneh dilidahnya.

Ia baru sadar ternyata teh yang dihidangkan tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan di daerahnya, Ia memimpikan teh tersebut manis, tapi ternyata rasa tawar teh tersebut melumuri lidahnya. Ia pun terkekeh mengingat peristiwa tersebut. Dan, saya sampaikan bahwa jangan menganggap orang sunda itu pelit, karena hal tersebut adalah kebiasaan yang ada di sebagian daerah kami. Lalu saya menambahkan bahwa di keluarga saya pun terbiasa meminum teh tawar, rasanya sungguh lezat.

Cerita diatas akan senantiasa berkesan bagi tokoh pemuda tersebut. Dan, begitu pula dengan saya. Banyak kesan yang terekam dalam memori hati ini ketika berkunjung atau saya lebih suka dengan menyebutnya silaturahmi ke masyarakat. Setiap rumah yang dikunjungi berbeda-beda, cara menyambut tamu tergantung kebiasan masing-masing, yang pasti senyuman yang punya rumah akan senantiasa tersungging indah menyambut kedatangan kita. Baiklah! Saya setuju penuh dengan mereka yang menyatakan bahwa orang Indonesia ramah-ramah.

Berkunjung ke rumah penduduk merupakan kegiatan keseharian yang wajib dilakukan seorang penggiat program community development. Tanpa silaturahmi, tidak akan mungkin sosok penggiat community development dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat.

Ketika pertamakali menyusun program dan budget program community development di PT. Astra Agro Lestari Tbk., Pada awalnya saya merasakan keanehan, karena program pertama yang ada dalam penyusunan program tersebut adalah SILATURAHMI, untuk para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemerintahan desa, pemerintahan kecamatan, pemerintahan kabupaten hingga provinsi. Pada form program tersebut saya harus mengisinya dengan berapa kali saya harus bersilatuhrami dengan para tokoh-tokoh tersebut dalam satu bulan.

Pertanyaannya adalah kenapa demikian pentingnya silaturahmi sehingga harus menjadi point pertama dalam program dan budget community development? Kenapa tidak langsung merinci ke program-program yang akan dilaksanakan?.

Seiring perjalanan waktu, saya belajar sambil praktek pada bidang ini, dan mendapatkan kenyataan bahwa dengan silaturahmi saya sering mendapatkan kopi gratis, air teh manis gratis dan makanan lokal yang tentunya gratis dari warga. Wah! Enaknya jadi penggiat comdev ya!. Lebih tepatnya saya mendapatkan pemahaman bahwa silaturahmi merupakan media yang wajib dilaksanakan oleh seorang penggiat comdev. Beberapa pemahaman mengenai silaturahmi tersebut adalah :

  • Silaturahmi menjadikan saya lebih mengenal masyarakat yang akan kita bina
  • Silaturahmi menjadikan saya lebih memahami karakter, kebiasaan dan keseharian masyarakat
  • Silaturahmi memberikan pemahaman mengenai masalah yang terjadi di dalam rumah tangga masyarakat maupun masyarakat pada umumnya. Dan, ini sangat berguna untuk menjadi masukan bagi pembuatan program selanjutnya
  • Silaturahmi memberikan pemahaman mengenai kondisi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kondisi sosial keagamaan lainnya dari warga masyarakat
  • Silaturahmi memberikan pemahaman kondisi faktual mengenai siapa saja tokoh masyarakat di desa yang saya bina
  • Silaturahmi menjadikan saya menambah rejeki
  • Silaturahmi menambah saudara dan teman bahkan keluarga

Untuk point terakhir itu menjadi kebanggan tersendiri bagi saya, karena pada Tahun 2010, ketika bertugas sebagai penggiat Comdev di salah satu wilayah di Nanggroe Aceh Darussalam, saya diangkat menjadi keluarga oleh salah satu tokoh masyarakat. Hal ini menjadi prestasi yang sangat membanggakan. Bagaimana tidak, memiliki keluarga di kampung orang lain yang jauh dari keluarga sendiri menjadikan menitikkan air mata haru, saya mendapatkan tempat mengadu, berkeluh kesah, bersenda gurau. Dengan silaturahmi juga saya mendapatkan banyak saudara dan kerabat angkat.

Amar Abdillah
Penggiat Corporate Social Responsibility pada Astra Internasional Group
Pemilik www.itsibitsy.com – Pusat barang unik No 1 di Indonesia